Laman

Rabu, 01 Juni 2011

Nama-nama Meteor

Jika kita mengamati langit malam pada waktu yang lama maka pada kesempatan yang tidak diduga-duga kita akan mendapati garis cahaya yang terbentuk dengan cepat kemudian menghilang. Biasanya cahaya ini berwarna kuning keemasan atau putih. Lintasan cahaya terang ini biasa disebut sebagai meteor atau yang lebih sering disebut bintang jatuh.
Seperti yang kita ketahui bahwa di luar angkasa terdapat banyak sekali benda yang terbang bebas dengan ukuran sebesar debu hingga beberapa meter, kita sebut mereka meteoroit. Meteorit pada suatu kesempatan dapat tertarik oleh gravitasi Bumi sehingga jatuh ke Bumi. Sebelum sampai di permukaan Bumi, meteroit harus berhadapan dengan atmosfer Bumi yang sangat tebal (mencapai 500 kilometer). Atmosfer akan menghambat laju meteoroit dengan menggesek permukaan meteorit. Gosokan ini sedemikian hebatnya sehingga permukaan meteorit menjadi panas lalu menguap dengan cepat dan menghasilkan cahaya. Cahaya ini terbentuk sesuai dengan lintasan jatuh meteorit.

Meteor biasanya terjadi pada ketinggian 80 hingga 100 km. Namun sebgian besar cahaya tersebut terjadi pada ketinggian 95 km. Meteor jatuh dengan kecepatan mencapai 72 km/detik. Namun kecil sekali kemungkinan bagi meteor jatuh ke Bumi.


Berikut nama-nama fenomena hujan meteor beserta waktu kejadiannya:


NAMA | WAKTU | KOMET
Andromedid | Pertengahan November | Biela
Delta Aquarid | Akhir Juli | Tidak diketahui
Draconid | Pertengahan Oktober | Giacobini-Zinner
Eta Aquarid | Awal Mei / Juni | Halley
Geminid | Pertengahan Desember | Tidak diketahui
Leonid | Pertengahan November | Temple
Lyrid | Pertengahan April | 1861 I
Orionid | Pertengahan Oktober | Halley
Perseid | Pertengahan Augustus | 1862 III
Taurid | Awal November | Encke
Ursid | Pertengahan Desember | Tuttle

Hujan Meteor



Radian / garis jatuh meteor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar